02122101512 Terapi Communication Disorder di bekasi
For more info : contact us
YAMETSMART Child Development Center
Ruko Sentra Niaga Bintara Blok D02
Kranji Bekasi
Tlp 02122101512
Hp atau whats app 085817670662 atau 08151642665
Email yametsmart@gmail.com
Ayo mengenal diagnosa Communication disorder beserta jenis nya.
Selama ini banyak diagnosa salah karena banyak para profesional tidak belajar lagi/ up date ketentuan diagnosa yang terbaru.
Banyak diagnosa yang ngambang, kurang spesifik pada gangguan yang terjadi sehingga treatment nya juga kurang mengena pada sasaran yang tepat.
Jadi nanti kalau ada yang memberikan diagnosa "delayed speech atau keterlambatan bicara" ini sebenarnya bukan diagnosa tapi hanya sebuah kondisi keterlambatan......so be smart.
02122101512 Terapi Communication Disorder di bekasi
YAMETSMART Child Development Center akan terus berbagi ilmu buat para profesional dan umum.
COMMUNICATION DISORDER.
Anak dengan gangguan berkomunikasi dikenal dengan gangguan perkembangan bicara dan bahasa dimana mengalami masalah dalam memproduksi wicara untuk berkomunikasi atau memahami percakapan dengan orang lain.
Penggolongan menurut DSM V dibagi menjadi 5 : language disorder, speech sound disorder, childhood onset fluency disorder (stuttering), social (pragmatic) communication disorder, dan unspeciaed communication disorder.
1. Language Disorder
Kriteria Diagnosa (315.39 – F80.9)
A. kesulitan yang persisten pada penggunaan bahasa sebagai modalitasnya (misalnya: berbicara, menulis, bahasa isyarat, dll) yang diakibatkan oleh adanya deficit pemahaman dan produksi suara, termasuk didalamnya antara lain:
1. berkurangnya kosa kata (pengetahuan kata dan penggunaannya).
2. Keterbatasan struktur kalimat (kemampuan menggunakan kata dan menyusun kata menjadi kalimat berdasarkan aturan bentuk dan grammar kata).
3. Ketidakmampuan dalam bercerita (kemampuan anak untuk menggunakan kosa kata dan menghubungkan antar kalimat tersebut untuk menjelaskan atau menggambarkan sebuah topic atau beberapa kejadian menjadi sebuah percakapan).
B. Kemampuan bahasa rata rata dibawah dari usia, sehingga mengalami kesulitan fungsional berkomunikasi secara efektif, berpartisipasi secara social, pencapaian akademik, performance okupasi, secara individu ataupun beberapa kombinasi.
C. Onset gejala pada masa usia awal perkembangan.
D. Keseulitan bukan diakibatkan adanya gangguan pendengaran dan sensori lainnya, disfungsi motor, atau kondisi saraf yang lain, dan bahkan bukan karena adanya gangguan keterbelakangan mental atau gangguan perkembangan secara global.
2. Speech Sound Disorder (SSD)
Kriteria Diagnosa (315.39 – F80.0)
A. Kesulitan secara persisten untuk produksi suara yang berhubungan oleh kejelasan berbicara atau komunikasi verbal yang tidak jelas pesannya.
B. Kerusakan yang di akibatkan keterbatasan dalam ketidak efektifan dalam komunikasi yang berhubungan dengan partisipasi sosial, pencapaian akademik, atau kinerja okupasional, yang berhubungan dengan individu dan berbagai alasan lainnya.
C. Onset dari gejala adalah pada masa perkembangan.
D. Kesulitan ini tidak diakibatkan karena gangguan bawaan atau kondisi yang didapat, misalnya cerebral palsy, celah palatum, ketulian atau kehilangan pendengaran, cidera kepala, atau kondisi medis neurologi.
3. Childhood Onset Disorder (Stuttering atau gagap)
Kriteria Diagnosa (315.35 – F80.81)
A. Gangguan dalam kelancara bicara dan pola bicara yang tidak tepat pada usia yang seharusnya dan kemampuan bahasa yang tidak sesuai dengan usia, berlanjut terus menerus, yang dikarakteristikkan dengan satu atau lebih ciri-ciri dibawah ini:
1. Pengulangan suara atau suku kata.
2. Pemanjangan suara dari konsonan ataupun vokal.
3. Rusaknya kata yang di ucapkan (missal berhentinya didalam kata).
4. Tidak terdengar atau terdiam macet (terisi atau tidaknya dengan berhentinya bicara).
5. Perkataan panjang (penggantian kata untuk menghindari masalah pada kata yang digunakan oleh anak).
6. Penghasilan kata yang diikuti dengan meningkatan ketegangan fisik.
7. Pengulangan suku kata tunggal atau kata (misalnya a-a-a-aku lihat dia).
B. Kerusakan disebabkan adanya kecemasan terhadap bicara atau keterbatasan ketidak efektifan komuniasi, partisipasi sosial, atau akademik, atau kinerja okupasional, yang berhubungan dengan individu atau sebab gangguan lainnya.
C. Onset gejala adalah di masa perkembangan dan bukan karena akibat lain seperti pada diagnosa 307.0 (F98.5) gangguan kelancaran bicara onset dewasa.
D. Kerusakan bukan di akibatkan oleh adanya gangguan motor bicara atau gangguan sensory, kerusakan akibat adanya gangguan neurologi (seperti stroke, tumor, ataru cidera), atau kondisi medis lainnya atau bukan karena gangguan mental.
3. Childhood onset disorder for stuttering atau Gagap adalah gangguan kelancaran atau abnormalitas dalam kecepatan atau irama bicara. Terdapat pengulangan suara, suku kata atau kata atau suatu bloking yang spasmodik, bisa terjadi spasme tonik dari otot-otot bicara seperti lidah, bibir dan laring. Terdapat kecendrungan adanya riwayat gagap dalam keluarga. Selain itu, gagap juga dapat disebabkan oleh tekanan dari orang tua agar anak bicara dengan jelas, gangguan lateralisasi, rasa tidak aman, dan kepribadian anak.
4. Social (Pragmatic) Communication Disorder
Kriteria Diagnosa (315.39 – F80.89)
A. Kesulitan yang persisten dalam penggunaan bahasa sosial atau komunikasi non verbal yang dimanifestasikan dengan adanya ciri-ciri seperti dibawah ini:
1. Kesulitan yang menetap dalam penggunaan komunikasi sosial yang bertujuan, misalnya menyapa dan berbagi informasi, atau sebuah cara dalam konteks sosial yang tepat.
2. Ketidakmampuan dalam penggunaan komunikasi yang tepat sesuai konteks atau disesuaikan dengan pendengar yang tepat, misalnya berbicara di dalam kelas berbeda dengan saat anak berbicara di taman, perbedaan berbicara antara anak anak dan dengan orang dewasa, dan menghindari penggunaan bahasa formal yang berlebihan.
3. Kesulitan mengikuti aturan percakapan dan cerita, missal gilir bicara dalam sebuah percakapan, mengulangi bila ada ketidakpahaman, dan tahu bagaimana mengguanakan verbal dan tanda non verbal untuk memuluskan interaksi.
4. Kesulitan memahami apa yang tidak dikatakan / pernyataan eksplisit (misal membuat kesimpulan) dan yang tidak dikatakan atau bahasa yang mempunyai dua makna / ambigu (misal peribahasa, humor, metafora/ perumpamaan, makna ganda yang sangat tergantung dari konteks kalimat yang harus diinterpretasikan.
B. Kesulitan dihasilkan adanya keterbatasan fungsional komunikasi yang efektif, partisipasi social, hubungan social, pencapaian akademik, atau kinerja okupasional, hal yang berhubungan dengan individu atau gabungan.
C. Gejala onsetnya dalam masa perkembangan (tapi kekurangan ini bisa tidak muncul sampai pada saat tuntutan pada penuhnya kemampuan komunikasi social belum melebihi batas anak.
D. Gejala bukan di akibatkan adanya kondisi medis lain atau kondisi medis neurologi atau karena kurangnya mkemampuan anak dalam struktur kata atau grammar, dan bukan disebabkan adanya gangguan spectrum autism, disabilitas intelektual (kerusakan perkembangan intelektual), global delayed development, atau kondisi mental lainnya.
5. Unspecified Communication Disorder
Kriteria Diagnosa (307.9 – F80.9)
Kategori ini adalah anak yang terlihat adanya gangguan komunikasi secara klinis yang disebabkan adanya tekanan atau ketidakmampuan dalam bersosialisasi, okupasional, atau area fungsional penting dalam hidup tapi tidak memenuhi kriteraia gangguan komunikasi yang diatas.
02122101512 Terapi Communication Disorder di bekasi
For more info : contact us
YAMETSMART Child Development Center
Ruko Sentra Niaga Bintara Blok D02
Kranji Bekasi
Tlp 02122101512
Hp atau whats app 085817670662 atau 08151642665
Email yametsmart@gmail.com
Www.yametindonesia.com